News & Research

Reader

Bursa Ekuitas Eropa Cetak Rekor Penutupan Tertinggi Didorong Saham Finansial
Wednesday, May 08, 2024       03:25 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa berakhir pada rekor tertinggi, Selasa, dengan saham keuangan menjadi sorotan menyusul laporan keuangan yang ciamik dari UBS Swiss dan UniCredit Italia, sementara optimisme seputar penurunan suku bunga juga membantu.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup melonjak 1,14% atau 5,80 poin menjadi 514,02, juga mencatat hari terbaiknya dalam lebih dari tiga bulan, sementara ukuran ketakutan pasar jatuh ke level terendah dalam sebulan, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Selasa (7/5) atau Rabu (8/5) dini hari WIB.
Sektor keuangan melambung 2,5%, didorong lonjakan 7,6% saham UBS, setelah laba kuartal pertama bank tersebut sejak mengambil alih Credit Suisse, tercatat tiga kali lipat dari ekspektasi analis.
UniCredit, bank terbesar kedua di Italia, melesat ke level tertinggi dalam 13 tahun terakhir, mendorong indeks perbankan melejit 2,3%, karena menaikkan pedoman imbalan bagi investor setelah membukukan laba yang jauh lebih tinggi dari perkiraan dan meningkatkan level modal.
Indeks utama Spanyol melonjak 1,5%, dengan BBVA meroket 3,6% setelah Sabadell menolak proposal pengambilalihan bank terbesar kedua di negara itu.
Menyusul masa sulit sepanjang April di mana indeks utama kehilangan lebih dari 1,5%, pemulihan STOXX meningkat selama tiga sesi terakhir, namun masih tertinggal dibandingkan rekan-rekannya di bursa Wall Street.
"Inflasi mulai normal dan laba mulai meningkat lagi, semua pada waktu ketika valuasi, baik secara absolut maupun relatif terhadap sejarah, dan dibandingkan Amerika Serikat, masih cukup rendah," kata Maximilian Kunkel, Chief Investment Officer Global Family & Institutional Wealth UBS.
Pada hari itu, DAX Jerman melesat 1,4% atau 254,84 menjadi 18.430,05, didorong lonjakan 12,9% pada produsen chip Infineon setelah melaporkan penjualan kuartal kedua lebih baik dari ekspektasi, dengan analis memperkirakan pertumbuhan jangka panjang meski ada penurunan panduan setahun penuh.
Selanjutnya, produsen minuman beralkohol Remy Cointreau dan Pernod Ricard masing-masing melompat 5% dan 3%, setelah "sikap terbuka" Presiden China Xi Jinping terhadap perselisihan perdagangan mengenai cognac Prancis.
Sub-indeks ritel juga menguat 1,4% karena Zalando Jerman melambung 8,5% setelah melaporkan laba operasional kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan.
Di sisi lain, pengembang perangkat lunak Jerman, TeamViewer, anjlok 8,1% setelah kinerja kuartal pertama di bawah ekspektasi, sementara pabrikan peralatan medis Denmark, Coloplast, merosot 3,5% setelah laba kuartal kedua meleset.
Fresenius Medical Care Jerman kehilangan 5,5% setelah hanya mempertahankan prospek labanya pada 2024 meski laba usaha kuartal pertama lebih buruk.
Di tempat lain, FTSE 100 Inggris mencapai rekor tertinggi, melejit 1,22% atau 100,18 poin menjadi 8.313,67, didorong kenaikan 1,3% saham Shell setelah  Reuters  melaporkan rencananya untuk menjual bisnis pompa bensin di Malaysia. Di Prancis, Indeks CAC menguat 0,99% atau 79,04 poin menjadi 8.075,68.
Presiden Bundesbank Joachim Nagel mengatakan perubahan struktural yang besar dalam perekonomian zona euro dapat memberikan tekanan pada inflasi di tahun-tahun mendatang namun Bank Sentral Eropa tetap tidak boleh mentolerir pertumbuhan harga yang lebih cepat. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM